MAKALAH ASKEB V
KEBIDANAN KOMUNITAS
(ASUHAN PERSALINAN POSTPARTUM DI RUMAH)
Disusun Oleh :
Nama : Ike Nurjannah
Kelas : II.B
MK : ASKEB V
Dosen MK : Desi Arlindia,SST.M.Kes
AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN AKADEMIK
2011-2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat dan karuniannya jualah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Asuhan Persalinan Pada Ibu Post Partum Di rumah“ yang merupakan salah
satu tugas dari dosen mata kuliah ASKEB V. Dalam penyusunan makalah ini,
kami mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu Hj. Rita Kamalia,S.Pd, selaku direktur Akbid Pemkab Muara Enim,
Ibu Hj. Eka Dewi Retnosari,S.SiT, selaku wali tingkat 2.B,
Ibu Desi Arlindia,SST.M.Kes selaku Dosen mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam penyeleasaian makalah ini tentunya masih
banyak terdapat kekurangan dan kejanggalan, terutama sangat terbatasnya
kemampuan yang kami miliki, karena itu kami mohon maaf dan mengharapkan
kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswi Akbid Pemkab Muara Enim.
Muara Enim, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Makalah
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi 3
2.2 Jadwal Kunjungan di Rumah 3
2.3 Manajemen Post Partum 9
2.4 Post Partum Group 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Masa nifas di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu lamanya.dalam masa nifas ini,bidan mempunyai
peran dan tanggung jawab untuk mendeteksi komplikasi pada ibu untuk
melihat perlu atau tidaknya rujukan,memberikan konseling pada ibu dan
keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan. Mengenali tanda-tanda
bahaya,memfasilitasi hubungan dan ikatan batin antara ibu dan bayinya
memulai dan mendorong pemberian ASI.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Asuhan Ibu Postpartum ?
2. Jadwal kunjungan Dirumah ?
3. Manajemen Postpartum ?
4. Postpartum Group ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Asuhan Ibu Postpartum.
2. Untuk mengetahui Jadwal kunjungan, Manajemen serta Postpartum Group.
Selain dari pada itu makalah ini juga ditujukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing.
1.4 Manfaat
Manfaat bagi penulis :
1. Menambah daya kreativitas penulis.
2. Menambah wawasan penulis tentang Asuhan Persalinan Pospartum di rumah.
Manfaat bagi pembaca :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang Asuhan Persalinan Pospartum di rumah.
2. Pembaca dapat memahami tentang Jadwal kunjungan, Manajemen serta Postpartum Group.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Asuhan ibu postpartum adalah suatu bentuk manajemen kesehatan yang
dilakukan pada ibu nifas dimasyarakat. Pemberian asuhan secara
menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas, akan tetapi pemberian asuhan
melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat disekitaranya
2.2 Jadwal Kunjungan Di Rumah
Ibu nifas sebaiknya paling sedikit melakukan 4 kali kunjungan masa
nifas, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah–masalah yang terjadi. Dimana
hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
maupun psikologik, melaksanakan skirining yang komperhensif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya, memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat, serta memberikan pelayanan keluarga
berencana.
Namun dalam pelaksanaan kunjungan masa nifas sangat jarang terwujud
dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor fisik dan
lingkungan ibu yang biasanya ibu mengalami keletihan setelah proses
persalinan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beristirahat,
sehingga mereka enggan untuk melakukan kunjungan nifas kecuali bila
tenaga kesehatan dalam hal ini bidan yang melakukan pertolongan
persalinan datang melakukan kunjungan ke rumah ibu. Dilihat dari faktor
lingkungan dan keluarga juga berpengaruh dimana biasanya ibu setelah
melahirkan tidak dianjurkan untuk berpergian sendiri tanpa ada yang
menemani sehingga ibu memiliki kesulitan untuk menyesuaikan waktu dengan
anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar ibu melakukan kunjungan
nifas.
Asuhan post partum di rumah difokuskan pada pengkajian, penyuluhan dan
konseling. Dalam memberikan asuhan kebidanan di rumah bidan dan keluarga
diupayakan dapat berinteraksi dalam suasana yang respek dan
kekeluargaan. Tantangan yang dihadapi bidan dalam melakukan pengkajian
dan peningkatan perawatan pada ibu dan bayi di rumah pada pelaksanaannya
bisa cukup umur, sehingga bidan akan memberi banyak kesempatan untuk
menggunakan keahlian berpikir secara kritis untuk meningkatkan suatu
pikiran kreatif perawatan bersama keluarga.
• Perencanaan Kunjungan Rumah
a. Merencanakan kunjungan rumah dalam waktu tidak lebih dari 24-48 jam setelah kepulangan klien ke rumah
b. Pastikan keluarga telah mengetahui rencana mengenai kunjungan rumah dan waktu
kunjungan bidan ke rumah telah direncanakan bersama anggota keluarga.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
• Keamanan merupakan hal yang harus dipikirkan oleh bidan. Tindakan kewaspadaan ini
dapat meliputi:
a. Mengetahui dengan jelas alamat yang lengkap arah rumah klien
b. Gambar rute alamat klien dengan peta sebelum berangkat perhatikan keadaan disekitar lingkungan rumah klien
c. Beritahu rekan kerja anda ketika anda pergi untuk kunjungan
d. Beri kabar kepada rekan anda segera setelah kunjungan selesai
Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan
reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh
kesehatan ibu. Apabila ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang sehat
yang akan menjadi generasi kuat. Ibu yang sehat juga menciptakan
keluarga sehat dan bahagia.
Jadwal kunjungan rumah paling sedikit dilakukan 4x, yaitu diantaranya :
1. Kunjungan 1 (6-8 jam setelah persalinan)
Kunjungan pertama dilakukan setelah 6-8 jam setelah persalinan, jika
memang ibu melahirkan dirumahnya. Kunjungan dilakukan karena untuk
jam-jam pertama pasca salin keadaan ibu masih rawan dan perlu
mendapatkan perawatan serta perhatian ekstra dari bidan, karena 60% ibu
meninggal pada saat masa nifas dan 50% meninggal pada saat 24 jam pasca
salin.
2. Kunjungan 2 (6 hari setelah persalinan)
Kunjungan kedua dilakukan setelah enam hari pasca salin dimana ibu sudah
bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti sedia kala.
3. Kunjungan 3 ( 2-4 minggu setelah persalinan)
Kunjungan ke tiga dilakukan setelah 2 minggu pasca dimana untuk teknis
pemeriksaannya sama persis dengan pemeriksaan pada kunjungan yang
kedua.
4. Kunjungan 4 (4-6 minggu setelah persalinan)
Untuk kunjungan yang ke empat lebih difokuskan pada penyulit dan juga
keadaan laktasinya. Lebih jelasnya tujuan dari kunjungan ke empat yaitu
:
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau ibu hadapi
b. Tali pusat harus tetap kencang
c. Perhatikan kondisi umum bayi
d. Memberikan konseling mengenai imunisasi, senam nifas serta KB secara dini .
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu di rumah yaitu:
1. Kebersihan Diri
a. Menganjurkan kebersihan seluruh tubuh.
b. Mengajarkan
ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Pastikanbahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva
terlebih dahulu dari depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali
selesai buang air kecil atau besar.
c. Menyarankan
ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik, dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
d. Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
2. Istirahat
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b. Menyarankan
ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi
tidur.
c. Menjelaskan kepada ibu bahwa kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
2) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
3. Latihan
a. Mendiskusikan
pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal.Ibu
akan merasakan lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi
kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
b. Menjelaskan
bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat
membantu mempercepat mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali
normal, seperti :
1.) Tidur
telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik
nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu
hitungan sampai lima. Rileks dan ulangi 10 kali.
2.) Untuk
memperkuat otot vagina, berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan
otot-otot pantat dan dan panggul tahan sampai 5 kali hitungan. Kendurkan
dan ulangi latihan sebsnyak 5 kali.
3.) Mulai
dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu
naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah
persalinan ibu harus mengerjakan latihan sebanyak 30 kali.
4. Gizi
Pendidikan untuk Ibu menyusui harus:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
e. Minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
5. Perawatan Payudara
Perawatan payudara untuk ibu postpartum dirumah yaitu :
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b. Mengenakan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila
putting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
putting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dari
putting susu yang tidak lecet.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok.
e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
1) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hanagat selama 5 menit.
2) Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut
payudara dengan arah “Z” menuju putting.
3) Keluarkan ASI sebagian dari nagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
4) Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluakan dengan tangan.
5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
6) Payudara dikeringkan.
6. Hubungan Perkawinan atau Rumah Tangga
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibudapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan
saja ibu siap. Banyak budaya mempunyai tradisi menunda hubungan suami
istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu
setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
7. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu
hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan
bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
Sebelum menggunakan metode KB hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:
a. Bagaiman metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya
b. Kelebihan/ keuntungan
c. Kekurangannya
d. Efek samping
e. Bagaimana menggunakan metode ini.
f. Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui
Jika seorang ibu telah memiliki metode KB tertentu, ada baiknya untuk
bertemu dengannya lagi 2 minggu utuk mengetahui apakah ada yang ingin
ditanyakan oleh ibu/ pasangan itu dan melihat apakah metode tersebut
bekerja baik.
2.3 Manajemen Post Partum
1. Defenisi
Asuhan ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran, sampai 6 minggu setelah kelahiran.
2. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu untuk memberikan asuhan yang adekuat dan
terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan
riwayat selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan segera setelah
melahirkan agar terlaksananya asuhan segera/ rutin pada ibu post
partum,di antarany
3. Pengkajian/ Pengumpulan data
Didasarkan pada data subjektif daan juga Objektif. Data subjektif yaitu
data yang didapatkan langsung daari pasien atau Pasien atau keluarganya
langsung yang berbicara. Sedangkan data Objektif adalah data yang
dihasilkan dari hasil pemeriksaan bidan atau tenaga kesehatan.
a. Melakukan pengkajian dgn mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan ibu.
b. Melakukan pemeriksaan awal post partum.
c. Meninjau catatan/ record pasien.
d. Menanyakan riwayat kesehatan & keluhan ibu.
4. Menginterpretasikan Data.
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah adalah diagnosa
berdasarkan interpretasi yangg benar atas data yg telah dikumpulkan.
Diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu postpartum tergantung dari hasil
pengkajian terhadap ibu
5. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi dan
merencanakan antisipasi tindakan.
6. Menetapkan Tindakan Segera
Mengidentifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien.
7. Membuat Rencana Asuhan
Yaitu dengan Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya.
8. Implementasi Asuhan :
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman daripada rencana asuhan tadi.
9. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, ulangi
kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang
sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau merencanakan kembali asuhan
yang belum terlaksana jika masih ada.Bidan harus melakukan evaluasi
secara terus menerus selama masa nifas.
Evaluasi secara terus menerus meliputi:
1. Meninjau ulang data
2. Mengkaji riwayat
3. Pemeriksaan fisik
2.4 Post Partum Group
Di dalam melaksanakan asuhan pada ibu post partum di komunitas salah
satunya adalah dalam bentuk kelompok. Ibu post partum dikelompokkan
dengan mempertimbangkan jarak antara satu orang ibu post partum dengan
ibu post partum lainnya .Kegiatan dapat dilaksanakan di salah satu rumah
ibu post partum/ posyandu dan polindes.
Kegiatannya dapat berupa penyuluhan dan konseling.tentang :
1. Kebersihan diri
2. Istirahat
3. Gizi
4. Menyusui
5. Lochea
6. Involusi uterus
7. Senggama
Keluarga berencana
Cara dukungan untuk mengatasi postpartum dari kelompok pendukung postpartum :
1. Cara
pendekatan komunikasi terapeutik yang tujuannya untuk menciptakan
hubungan baik antara bidan dan juga pasien dalam rangka kesembuhannya
dengan cara :
a. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan konstruktif.
2. Cara peningkatan support mental post partum dapat dilakukan keluarga misalnya :
a. Sekali-kali
ibu meminta suami untuk ikut membantu dalam mengerjakan pekerjaan
rumah seperti membantu mengurus bayinya, memasak, menyiapkan susu, dll
b. Memanggil orang tua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat bayinya.
c. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya.
d. Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir.
e. Memperbanyak dukungan dari suami.
f. Suami menggantikan peran istri saat istri kelelahan.
g. Ibu dianjurkan untuk sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja melahirkan
h. Bayi memakai pampers untuk meringankan kerja ibu.
i. Mengganti suasana dengan bersosialisasi.
j. Suami sering menemani istri dalam mengurus bayinya.
Selain hal diatas dukungan post partum dari dirinya sendiri diantaranya dengan cara :
a. Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi.
b. Tidurlah ketika bayi tidur.
c. Berolahraga ringan.
d. Ikhlas dan tulus dengan peran baru ssebagai ibu.
e. Tidak perfectsionis dalam hal mengurus bayi,
f. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan.
g. Bersikap fleksibel.
h. Kesempatan merawat bayinya hanya datang satu kali.
i. Bergabung dengan kelompok ibu.
Kelompok postpartum merupakan salah satu bentuk kelompok atau organisasi
kecil dari ibu nifas. Bertujuan untuk mendeteksi, mencegah, dan
mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul masa nifas. Di dalam
melaksanakan asuhan pada ibu postpartum di komunitas, salah satunya
adalah dalam bentuk kelompok. Ibu-ibu postpartum dikelompokkan dengan
mempertimbangkan jarak antara satu orang ibu postpartum dengan ibu
postpartum lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang kami temukan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kasus abortus yaitu:
1. Masa nifas adalah masa (kira-kira) 6 minggu) setelah kelahiran bayi (Bahiyatun, 2009).
2. Masa nifas adalah masa pemulihan alat reproduksi setelah proses persalinan (2 jam setelah kala IV sampai 6-8 minggu kemudian).
3. Kunjungan rumah diberikan 2 minggu postpartum dan dilanjutkan minggu ke-4 sampai ke-6.
3.2 Saran
Untuk pembaca :
Di harapkan kritik dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi
Untuk penulis :
Diharapkan penulis mampu meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan makalah ataupun karya tulis serta dapat menarik minat pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://daffmoxe. blogspot.com/2010/04/asuhan-postnatal-di-komunitas.html
2. http://insanimj.blogspot.com/2011/04/asuhan-pada-ibu-postpar- tum-di-rumah.html
3. http://insanimj.blogspot.com/2011/04/asuhan-pada-ibu-post-partum-di-rumah.html
4. http://makalah.blogspot.com/2011/05/ asuhan_pada_ ibu_post_partum.di_rumah.html
5. http://www.scribd.com/ doc/40735271/Makalah-Asuhan-Ibu-Postpartum-Di-Rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar