MAKALAH ASKEB V
(Pembinaan Peran Serta Masyarakat)
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Ade Ayu Zaini 7. Nia Anggraeni
2. Eva Tri Utami 8. Revy Sefriani
3. Epi Sri Maryani 9. Ricca Lestari
4. Iis Herawati 10. Sesti Listami
5. Ike Nurjannah 11. Tariani Kartika S
6. Indah Zikriyani
Kelas : II.B
MK : ASKEB V
Dosen MK : Efrieni,S.Kep,Ners
AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN MUARA ENIM
TAHUN AKADEMIK
2011-2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat dan karuniannya jualah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pembinaan Peran Serta Masyarakat “ yang merupakan salah satu tugas dari
dosen mata kuliah ASKEB V. Dalam penyusunan makalah ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu Hj. Rita Kamalia,S.Pd, selaku direktur Akbid Pemkab Muara Enim,
Ibu Hj. Eka Dewi Retnosari,S.SiT, selaku wali tingkat 2.B,
Ibu Efrieni,S.Kep,Ners selaku Dosen mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam penyeleasaian makalah ini tentunya masih
banyak terdapat kekurangan dan kejanggalan, terutama sangat terbatasnya
kemampuan yang kami miliki, karena itu kami mohon maaf dan mengharapkan
kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswi Akbid Pemkab Muara Enim.
Muara Enim, Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Makalah
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendataan Sasaran 3
2.2 Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu dan Bayi 8
2.3 Penggerakan Sasaran Agar Mau Menerima Atau Mencapai Pelayanan KIA 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi
yang bersifat persuasif dan melalui memerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahun, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam
menemukan, merencanakan serta memecahkan masalah menggunakan sumber
daya/potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan
tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan
kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan bisa diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi
masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Peran serta masyarakat di
dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah
anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti
memanfaatkan Puskesmas, Pustu, Polindes, mau hadir ketika ada kegiatan
penyuluhan kesehatan, mau menjadi kader kesehatan, mau menjadi peserta
Tabulin, JPKM, dan lain sebagainya.
Salah satu bentuk pembinaan peran serta masyarakat, yaitu : pendataan
sasaran, pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi, dan penggerakan
sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan kesehatan ibu dan
anak (KIA).
1.2 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang pendataan sasaran sebagai bentuk pembinaan peran serta masyarakat
b. Untuk mengetahui tentang pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi sebagai bentuk pembinaan peran serta masyarakat
c. Untuk
mengetahui tentang pergerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) sebagai bentuk pembinaan peran
serta masyarakat
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada didalam Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
Selain dari pada itu makalah ini juga ditujukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing.
1.4 Manfaat
Manfaat bagi penulis :
1. Menambah daya kreativitas penulis.
2. Menambah wawasan penulis tentang Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
Manfaat bagi pembaca :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
2. Pembaca dapat memahami tentang apa saja yang ada di dalam Pembinaan Peran Serta Masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pendataan Sasaran
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegi atan pokok dari PWS KIA.
Data yang di catat per desa/ kelurahan dan kemudian dikumpul kan di
tingkat puskesmas akan dilaporkan sesuai jenj ang admi nistrasi. Data
yang di perl ukan dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan Data Pelayanan.
Proses pengumpulan data sasaran sebagai berikut :
a) Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA adalah
Data sasaran:
- Jumlah seluruh ibu hamil
- Jumlah seluruh ibu bersalin
- Jumlah ibu nifas
- Jumlah seluruh bayi
- Jumlah seluruh anak balita
- Jumlah seluruh PUS
Data pelayanan :
- Jumlah K1
- Jumlah K4
- Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
- Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
- Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6 – 48 jam
- Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap pada umur 0-28 hari (KN 1, KN 2, KN 3)
- Juml ah ibu hamil, ber sali n dan nifas dengan factor ri siko/ komplikasi yang dideteksi ol eh masyarakat
- Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
- Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
- Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 29 hari – 11 bulan sedikitnya 4 kali
- Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 8 kali
- Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
- Jumlah peserta KB aktif
b) Sumber data
Data
sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi) yang dihitung
berdasarkan rumus yang diuraikan dalam BAB III. Berdasarkan data
tersebut, Bidan di Desa bersama dukun bersalin/bayi dan kader melakukan
pendataan dan pencatatan sasaran di wilayah kerjanya.
Data pelayanan pada umumnya berasal dari :
• Register kohort ibu
• Register kohort bayi
• Register kohort anak balita
• Register kohort KB
2. Pencatatan Data
a) Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di
desa/kelurahan. Seorang Bidan di desa/kelurahan dibantu para kader dan
dukun bersalin/bayi, membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup denah
jalan, rumah serta setiap waktu memperbaiki peta tersebut dengan data
baru tentang adanya ibu yang hamil, neonatus dan anak balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/kelurahan dari para kader dan dukun
bayi yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
lahir, bayi dan anak balita dimana sasaran tersebut diberikan buku KIA
dan bagi ibu hamil dipasang stiker P4K di depan rumahnya.
b) Data Pelayanan
Bidan di desa/kelurahan mencatat semua detail pelayanan KIA di dalam
kartu ibu, kohort Ibu, formulir MTBM, formulir MTBS, kartu bayi, kohort
bayi, kohort anak balita, kohort KB, dan buku KIA. Pencatatan harus
dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan. Pencatatan tersebut
diperlukan untuk memantau secara intensif dan terus menerus kondisi dan
permasalahan yang ditemukan pada para ibu, bayi dan anak di
desa/kelurahan tersebut, antara lain nama dan alamat ibu yang tidak
dating memeriksakan dirinya pada jadwal yang seharusnya, imunisasi yang
belum diterima para ibu, penimbangan anak dan lain lain.
3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam buku
kohort dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan
Koordinator di Puskesmas menerima laporan bulanan tersebut dari semua
BdD dan mengolahnya menjadi laporan dan informasi kemajuan pelayanan KIA
bulanan yang disebut PWS KIA. Informasi per desa/kelurahan dan per
kecamatan tersebut disajikan dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus
dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.
4. Langkah Pengolahan Data
a. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir yang tersedia.
b. Validasi : melihat kebenaran dan ketepatan data.
c. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan data yang harus dilaporkan.
Contoh :
a) Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang masuk dari Bidan di
desa/kelurahan mengenai duplikasi nama, duplikasi alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.
b) Validasi : Mecocokkan apabila ternyata K4 & K1 lebih besar daripada jumlah ibu hamil,
jumlah ibu bersalin lebih besar daripada ibu hamil.
c) Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi berdasarkan desa/kelurahan
untuk persiapan intervensi, ibu hamil dengan KEK untuk persiapan intervensi.
Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk : Narasi, Tabulasi, Grafik
dan Peta.
a) Narasi : dipergunakan untuk menyusun laporan atau profil suatu wilayah kerja, misalnya
dalam Laporan PWS KIA yang diserahkan kepada instansi terkait.
b) Tabulasi: dipergunakan untuk menjelaskan narasi dalam bentuk lampiran.
c) Grafik: dipergunakan untuk presentasi dalam membandingkan keadaan antar waktu,
antar tempat dan pelayanan.
d) Peta: dipergunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis.
Puskesmas yang sudah menggunakan komputer untuk mengolah data KIA maka
data dari kartu-kartu pelayanan bidan di desa/kelurahan, dimasukkan ke
dalam computer sehingga proses pengolahan data oleh bidan di
desa/kelurahan dan bidan coordinator Puskesmas akan terbantu dan lebih
cepat.
5. Pembuatan Grafik PWS KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga
menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam tiap bulan. Dengan demikian tiap bulannya dibuat 13 grafik, yaitu :
1. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1).
2. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4).
3. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
4. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF).
5. Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat.
6. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK).
7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1).
8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL).
9. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK).
10. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy).
11. Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal).
12. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS).
13. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR).
Bagi bidan di desa akan sangat penting apabila dapat membuat grafik
cakupan dari PWS KIA diatas di tingkat Poskesdes/Polindes yang diupdate
setiap bulannya. Sedangkan untuk puskesmas, penyajian ke 13 cakupan
dalam bentuk grafik maupun angka akan sangat berguna untuk keperluan
analisa PWS lebih lanjut.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA :
1. Penyiapan data
Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari tiap indikator diperoleh
dari catatan kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu, kartu bayi,
kohort bayi serta kohort anak balita per desa/kelurahan, catatan
posyandu, laporan dari perawat/bidan/dokter praktik swasta, rumah sakit
bersalin dan sebagainya.
2. Penggambaran Grafik.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam menggambarkan grafik PWS KIA (dengan
menggunakan contoh indikator cakupan K1) adalah sebagai berikut :
a. Menentukan target rata–rata per bulan untuk menggambarkan skala pada garis vertical (sumbu Y).
b. Hasil
perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa/kelurahan sampai
dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan
sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di
sebelah kanan, sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam
kolom terakhir (lihat contoh grafik).
c. Nama
desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/kelurahan (sumbu
X), sesuai dengan cakupan kumulatif masing-masing desa/kelurahan yang
dituliskan pada butir b diatas.
d. Hasil
perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei) untuk
tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
e. Gambar
anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian
cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah
yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih
rendah dari cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjukkan
kebawah, sedangkan untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan
tanda (-).
2.2 Pencatatan Kelahiran Dan Kematian Ibu Dan Bayi
1. Pengertian
Pencatatan adalah suatu kegiatan pokok baik di dalam maupun
di luar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus
dicatat. Kematian ibu adalah kematian seorang perempuan saat hamil atau
dalam 42 minggu setelah berhentinya kehamilan, tanpa memandang durasi
atau lokasi kehamilan, karena berbagai penyebab yang berhubungan dengan
distimulasi oleh kehamilan dan penanganannya, tetapi tidak dari kasus–
kasus kecelakaan atau incidental ( Depkes RI, 1998).
Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah jumlah kematian ibu ( 15 – 49 tahun )
per 100.000 perempuan per tahun. Ukuran ini merefleksikan, baik resiko
kematian ibu hamil dan baru saja hamil, serta proporsi perempuan menjadi
hamil pada tahun tersebut ( Depkes RI, 1998). Angka Kematian Bayi ( AKB
) adalah jumlah kematian bayi sebelum mencapai umur tepat satu tahun
per 1.000 kelahiran hidup ( BPS, 2003 )
2. Tingginya AKI dan AKB di Indonesia
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi. Tingginya angka kematian ibu dan
kematian bayi menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan (
Maternal mortality is an indicator of how well the entire health care
system is functioning ).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 1994,
AKI adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 40 per 1.000
kelahiran hidup.
3. Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
Penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (42%), eklamsia
(13%), aborsi (11%), infeksi (10%), partus lama (9%), dan lain – lain
(15%). Sedangkan AKI berdasarkan BPS (2003) adalah 35 per 1.000
kelahiran hidup, dengan penyebab gangguan perinatal 34,7%; sistem
pernapasan 27,6%; diare 9,4%; sistem pencernaan 4,3%; tetanus 3,4%;
saraf 3,2%; dan gejala tidak jelas 4,1%.
2.3 Penggerakan Sasaran Agar Mau Menerima Atau Mencapai Pelayanan KIA
Peran bidan komuniti adalah membantu keluarga dan masyarakat agar selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.
1. Sebagai pendidik :
Berupaya agar sikap dan perilaku komuniti di wilayah Kerjanya dpt berubah sesuai dengan kaidah kesehatan
2. Sebagai Pelaksana
Bidan hrs mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan
Bimbingan terhadap kelompk remaja masa pra nikah pemeliharaan kesehatan
Bumil, nifas dan mass interval dalam keluarga pertolongan persalinan di
rumah tindakan pertolpertama pada kasus kegawatan obstetri di keluarga
pemeliharaan kesehatan Kelompk wanita dengan gangguar reproduksi di
keluarga pemeliharan kesehatan anak balita
3. Sebagai Pengelola
Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak
di puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan, memimpin dan
mengelola bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih
rendah. Bidan yang bekerja di komuniti harus mampu mengenali kondisi
kesehatan masyarakat yang selalu mengalami perubahan. Kesehatan komuniti
dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi baik di masyarakat itu
sendiri maupun IPTEK serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
4. Sebagai Peneliti
Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan bukanlah seperti yang dilakukan
oleh peneliti profesional. Dasar-dasar dalam penelitian perlu diketahui
oleh bidan seperti pencatatan, pengolahan dan analisis data. Secara
sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesa atas hasil
analisisnya. Berdasarkan data ia dapat menyusun rencana dan tinakan
sesuai dengan permasalahan yang ditemu. Bidan juga harus dapat
melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukannya tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya
fasilitasi yang bersifat persuasif dan melalui memerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahun, sikap, perilaku, dan kemampuan
masyarakat dalam menemukan, merencanakan serta memecahkan masalah
menggunakan sumber daya/potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi
dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di
masyarakat.
Salah satu bentuk pembinaan peran saerta masyarakat, yaitu :
pendataan sasaran, pencatatan kelahiran dan kematian ibu dan bayi, dan
pergerakan sasaran agar mau menerima atau mencapai pelayanan kesehatan
ibu dan anak (KIA).
Ada 4 tahap dalam pendataan sasaran yang harus dilakukan oleh bidan komunitas, yaitu :
1. Pengumpulan Data
2. Pencatatan Data
3. Pengolahan Data
4. Pembuatan Grafik PWS KIA
3.2 Saran
Untuk pembaca :
Di harapkan kritik dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi
Untuk penulis :
Diharapkan penulis mampu meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan makalah ataupun karya tulis serta dapat menarik minat pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kebidanank.blogspot.com/2011/11/penggerakan-sasaran-agar-mau.html
2. http://rantingbungaayu.blogspot.com/p/pencatatan-kelahiran-dan-kematian.htm
3. http://staff.blog.ui.ac.id/r-suti/files/2010/03/buku-pws-bab-iv.pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar