Welcome to the Kingdom

Welcome to the Kingdom

Minggu, 10 Maret 2013

Makalah Pelayanan KB (MOP)

PELAYANAN KB

METODE OPERASI PADA PRIA ( MOP )








Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Gina Setya Anggraini
2. Iis Herawati
3. Ike Nurjannah
4. Maya Gishella Wati
5. Kirana Amelia AKM
6. Lela Mentari
7. Indah Zikriani
Tingkat                       : II.B
Dosen Pembimbing : Umi Daimah, S.SiT
AKADEMI KEBIDANAN 
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM 
TAHUN AKADEMIK 2010-2011


KATA PENGANTAR
   Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Berkat dan Rahmat-Nya jua sehingga makalah tentang “METODE OPERASI PADA PRIA ( MOP )” dapat di selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
    Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Akeb V. Dimana judul yang kami bahas ini sangatlah bermanfaat untuk masyarakat luas, karena sangat membantu dalam proses keluarga berencana nantinya.
    Di dalam makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada. Maka dari itu, mohon saran dan kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini.
Terakhir saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Umi Daimah sebagai dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Muara Enim,  05 April 2012
Penulis,


Daftar Isi

Cover    i
Kata pengantar   ii
Daftar Isi   iii

Bab I. Pendahuluan  1
1.1 Latar belakang   1
1.2 Rumusan masalah  1
1.3 Tujuan  1
1.4 Manfaat  2

Bab II. Pembahasan   3
2.1 Pengertian MOP  3
2.2 Keuntungan dan Kelebihan MOP  3
2.3 Efek samping MOP  4
2.4 Cara pemasangan MOP  5
2.5 Perawatan MOP  5

Bab III. Penutup 7
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran  7
Daftar Pustaka  8



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Program nasional Keluarga Berencana (Birth Control) telah berjalan dengan baik dan berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk beberapa persen setiap tahun. Keberhasilan ini sangat menunjang program pembangunan nasional, yang sedang menuju kepada terciptanya keadilan dan kemakmuran yang merata dalam masyarakat. Sebagai bagian mayoritas penduduk Indonesia, umat Islamlah yang paling banyak disentuh oleh gerakan program nasional Keluarga Berencana (KB). Karena itu diperlukan penjelasan tericinci tentang tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan KB.

Dalam pelaksanaan program nasional Keluarga Berencana telah diperkenalkan kepada masyarakat  beberapa alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh suami-isteri untuk menyukseskan program tersebut. Misalnya pil, kondom, susuk, IUD dan sterilisasi (vasektomi dan tubektomi). Dari segi etika, hampir setiap alat kontrasepsi tersebut dibenarkan oleh Islam, kecuali IUD (spiral). IUD sebagai alat kontrasepsi yang dipasang pada rahim wanita memerlukan metode tertentu agar tidak melanggar etika Islam. Penggunaan IUD dapat dibenarkan jika pemasangan dan pengontrolannya dilakukan oleh tenaga medis wanita, atau jika terpaksa dapat dilkukan oleh tenaga medis laki-laki dengan disampingi oleh oleh suami atau wanita lain.


1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan MOP  ?
Apa kelebihan dan kekurangan dari MOP ?
Apa efek samping dari MOP ?
Bagaimana cara pemasangan MOP ?



1.3 Tujuan
Mengetahui alat kontrasepsi MOP
Mengetahui cara kerja kontrasepsi MOP
Mengetahui kelebihan dan kekurangan MOP
Mengetahui cara penggunaan MOP

1.4 Manfaat
Menambah wawasan tentang kontrasepsi MOP
Supaya tahu cara kerja kontrasepsi MOP
Dapat mengetahui cara penggunaan MOP
Dapat mengetahui keuntungan dan kelebihan dari MOP

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MOP
Sterilisasi ialah memandulkan lelaki atau wanita dengan jalan operasi (pada umumnya) agar tidak dapat menghasilkaan keturunan. Sterilisasi pada lelaki disebut vasektomi atau vas ligation. Vasektomi ialah usaha untuk mengikat (memotong) saluran sperma, sehingga sel mani laki-laki tidak dapat berfungsi. Caranya ialah memotong saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya diikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis (uretra). Sterilisasi lelaki termasuk operasi ringan, tidak memerlukan perawatan di rumah sakit dan tidak menggagu kehidupan seksual. Lelaki tidak kehilangan sifat kelelakiannya karena operasi. Nafsu seks dan potensi lelaki tetap dan waktu melakukan koitus, terjadi pula ejakulasi, tetapi yang terpencar hanya semacam lender yang tidak mengadung sel sperema.
Lelaki yang disterilisasi itu testisnya (buah zakar) masih tetap berfungsi, sehingga lelaki masih mempunyai semua hormon yang diperlukan. Juga kepuasan seks tetap sebagaimana biasa. Demikian pula kelenjer-kelenjer yang membuat cairan putih tidak berubah, sehingga pada waktu puncak kenikamatan seks (orgasme), cairan putih masih keluar dari penis.

2.2 Keuntungan dan Kelebihan MOP
Yang dapat menjalani Vasektomi (MOP) ialah laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi.
Yang sebaiknya tidak menjalani Vasektomi (MOP)
Infeksi kulit atau jamur di daerah kemaluan
Menderita kencing manis
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
Keuntungan Vasektomi (MOP) :
Sangat efektif dan “permanen”
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
Tidak menggangu hubungan seksual
Tindakan bedah yang aman dan sederhana
Kerugian Vasektomi (MOP) :
Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
Harus ada tindakan pembedashan minor.

2.3 Efek samping MOP
Indikasi Vasektomi :
Pada dasarnya indikasi ini untuk melakukan vasektomi ialah bahwa pasangan suami istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

Kontraindikasi Vasektomi :
Sebetulnya tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi, hanya apabila ada kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, kelainan itu harus disembuhkan dahulu.

Komplikasi vasektomi antara lain :
Infeksi pada sayatan, rasa nyeri/sakit, terjadinya hematoma oleh karena perdarahan kapilar, epididimitis, terbentuknya granuloma.


2.4 Cara Pemasangan MOP
Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi dibersihkan. Kemudian dilakukan anastesia local dengan larutan xilokain. Anastesia dilakukan di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan di sekitar vas deferens. Vas dicari dan stelah ditentukan lokasinya, dipegang sedekat mungkin di bawah kulit skrotum. Setelah itu, dilakukan sayatan pada kulit skrotum sepanjang 0,5 – 1 cm di dekat tempat vas deferens. Setelah vas kelihatan, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan ( harus diyakinkan bahwa vas yang dikeluarkan itu ), vas dipotong sepanjang 1 – 2 cm dan kedua ujungnya diikat. Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelah yang lain.

Waktu pelaksanaan Vasektomi (MOP)
Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
Istri beresiko tinggi

Waktu pelaksanaan Vasektomi (MOP) di Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB. 
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
1. Tidur dan istirahat cukup
2. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
3. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
4. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
5. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap jempol


2.5 Perawatan Vasektomi ( MOP )
Perawatan setelah tindakan Vasektomi (MOP)
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari.
2. Jagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga agarluka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran.
3. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk.
4. Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupamenggantinya setiap hari.
5. Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual setelah tujuh hari setelah operasi.  Bila isteri tidakmenggunakan alat  kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan  setelah operasi.
Kegagalan vasektomi dapat terjadi oleh karena terjadi rekanalisasi spontan, gagal mengenal dan memotong vas deferens, tidak diketahui adanya anomaly vas deferens misalnya ada 2 vas di sebelah kanan atau kiri, koitus dilakukan sebelum kantong seminalnya betul-betul kosong.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
MOP ( Metode Operasi Pria ) merupakan Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma. Vasektomi ialah usaha untuk mengikat (memotong) saluran sperma, sehingga sel mani laki-laki tidak dapat berfungsi. Pada dasarnya indikasi vasektomi ialah bahwa pasangan suami istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

3.2 Saran
Diharapkan agar masyarakat luas bisa membaca dan memahami dari makalah yang kami buat. Agar masyarakat tahu keuntungan dan kerugian dari pemakaian kontrasepsi semacam ini. Disamping itu masyarakat juga tahu cara kerja dari kontrasepsi ini.


Daftar Pustaka


Winkjosastro H. Ilmu Kandungan. Jakarta : pembahasan tentang metode operasi pada pria, 2009

2 komentar:

  1. makasih banyak ya, ini membantu banget buat nglengkapin tugas saya :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih utk makalahnya..sangat membantu dalam referensi tugas kuliah^^

    BalasHapus